Awal mula perayaan Single Day atau 光棍节 Guānggùn Jié
Sejarah Single Day 光棍节 Guānggùn Jié
Singles Day atau lebih dikenal dengan sebutan Guanggun Jie 光棍节 Guānggùn Jié, biasa disimbolkan sebagai Single Sticks Holiday. Perayaan ini merupakan suatu perayaan yang populer dimana pada hari libur tanggal 11 bulan 11 dimanfaatkan oleh kalangan anak-anak muda Tionghoa. Biasanya pada tanggal ini mereka akan merayakan kebanggaan mereka dalam hal melajang (single).
Mengapa tanggal 11/11 dipilih sebagai hari 光棍节 Guānggùn Jié
Tanggal, 11 November ( 11/11 ), dipilih dikarenakan angka "1" (satu) merupakan simbol yang menyerupai individu yang sedang sendirian atau biasanya orang Indonesia akan menyebutkan mereka yang sendirian tanpa pasangan sebagai Jones (Jomblo Negenes).
Tidak hanya para jones yang menikmati hari libur ini. Hari libur ini juga biasanya dimanfaatkan oleh beberapa orang untuk melakukan kencan untuk merayakan hubungan yang sudah mereka jalin.
Asal mula Festival Single Day
Chinese Singles Day awalnya berasal dari Universitas Nanjing 南京 nán jīng sekitar tahun 1993. Peringatan Hari Single day ini menyebar ke beberapa universitas lain di Nanjing sejak tahun 1990-an.
Awalnya liburan ini dinamai "Hari Singel" karena tanggalnya, 11/11 (11 November) yang terdiri dari empat yang mewakili empat single.
Cerita yang paling diterima mengenai bagaimana hingga terbentuknya festival Hari Single ini adalah teori tentang budaya asrama di Universitas Nanjing. Berawal pada tahun 1993, empat orang siswa laki-laki dari Mingcaowuzhu (asrama "Semua pria") Universitas Nanjing membahas bagaimana mereka dapat melepaskan diri mereka dari seorang yang berstatus lajang hingga akhirnya mereka memutuskan untuk mengangkat tanggal sebelas November sebagai hari perayaan untuk menghormati mereka yang lajang atau tidak memiliki pasangan.
Kegiatan ini mulai menyebar disekitar universitas dan kemudian penyebaran ini meningkat dengan penggunaan media sosial saat itu, sampai akhirnya kegiatan tersebut menjadi semakin populer di kalangan budaya dan masyarakat Tiongkok kontemporer atau pada masa kini.
Hari lajang ini biasanya dimanfaatkan sebagai kesempatan bagi para lajang untuk bertemu dan untuk pesta yang akan diselenggarakan. Pesta "Kencan buta" sangat populer pada saat itu, dalam upaya untuk mengubah status singel atau lajang dari para peserta.
Beberapa universitas mulai menyelenggarakan program khusus untuk mengumpulkan para singel atau lajang untuk bersama-bersama merayakan kegiatan tersebut. Meskipun pada awalnya tanggal ini hanya dimaksudkan untuk merayakan hari singel, namun karena keinginan untuk menemukan pasangan maka banyak orang yang sering melakukan kegiatan ini sehingga mulai dikenal dikalangan orang-orang muda Tionghoa sebagai perayaan hari lajang.
Arti atau Simbol Festival 光棍节 Guānggùn Jié
Berikut ini merupakan penjelasan Simbolisme dari single day yang dikaitkan dengan tanggal khusus:
"1" : angka 1 ini digunakan sebagai lambang individu, satu orang, atau mereka yang tidak memiliki pasangan
"11" : angka sebelas ini melambangkan dua individu yang tujuannya agar orang yang masih singel atau sendiri dapat menemukan pasangannya.
2 x (11): Dua kali sebelas disini melambangkan bahwa angka sebelas-sebelas atau (11/11) dimana perayaan 2 atau lebih pasangan yang berbeda dan terpisah masing-masing dapat dipertemukan sebagai dua individu yang saling bertemu pada tanggal khusus (11.11)
Selain makna "tunggal" seperti yang dijelaskan diatas, pelafalan bahasa Cina untuk 11/11 terdengar seperti pengucapan ungkapan satu kehidupan atau 一生一世 yi sheng yi shi yang memiliki arti bahwa dasar dari suatu popularitas kencan bagi mereka untuk merayakan hubungan antara pasangan juga.
Yang Biasa dilakukan saat Festival 光棍节 Guānggùn Jié
Perayaan hari lajang juga sering dimanfaatkan untuk berbelanja, hal ini yang dilakukan pertama kali oleh seorang pemimpin Alibaba yang melihat adanya peluang komersial dari Singles Day ini pada tahun 2009, sehingga Dia membuat perayaan "Double 11" sebagai hari untuk memberi diskon besar-besaran untuk berbelanja, oleh karena itu makna perayaan hari raya tersebut sekarang dimanfaatkan oleh kaum lajang untuk melakukan sosialisasi dan berbelanja.
Selain itu melalui perayaan festival single day ini juga sekaligus dimanfaatkan sebagai kesempatan bagi mereka yang ingin meningkatkan penjualan di jeda antara liburan nasional Golden Week di Cina pada bulan Oktober hingga masa Natal.
Tidak hanya di cina. Di jepang juga memanfaatkan hari sebelas-sebelas ini dengan perayaan Pocky Day.
Post a Comment for "Awal mula perayaan Single Day atau 光棍节 Guānggùn Jié"
Post a Comment