Pengenalan 10 Batang Surgawi dan 12 Cabang Bumi
Sejarah Penanggalan Siklus 60 Tahun
Siklus enam puluh tahun awalnya digunakan pada saat pemerintahan dinasti Han ( 汉; hàn ) sekitar 206BC atau 206 Sebelum Masehi. Sistem penanggalan ini merupakan penggabungan dari sistem Sepuluh Batang Surgawi ( 天干; tiāngān ) yang dikombinasikan dengan sistem Dua Belas Cabang Bumi ( 地支; dìzhī).
Sistem Sepuluh Batang Surgawi ( 天干; tiāngān ) dan sistem Dua Belas Cabang Bumi ( 地支; dìzhī) juga sering digunakan untuk menentukan tahun-tahun dalam ilmu astrologi.
Sepuluh Batang Surgawi 十 天干 shítiāngān
Sistem penomoran Batang surgawi sering dikaitkan dengan angka, elemen dan asosiasi tertentu. Pada prinsip-nya sistem sepuluh batang surgawi ( 十 天干 shítiāngān ) digunakan sebagai 'ordinals' atau nomor urut. Mulai dari zaman dulu disebutkan bahwa hari ketiga atau tahun ketiga akan menggunakan karakter induk ordinal 丙 bǐng. Seminggu di zaman dinasti Shang (seperti dicatat pada tulang oracle ) adalah sepuluh hari. Beberapa dokumen hukum saat ini masih menggunakan karakter ini untuk penomoran.
| Sepuluh Batang Surgawi 十 天干 shítiāngān | |||
|---|---|---|---|
Dua Belas Cabang Bumi
Awalnya sistem penanggalan dengan dua belas cabang bumi di tentukan berdasarkan hasil pengamatan awal pergerakan planet Jupiter. Melalui hasil pengamatan tersebut, menunjukkan bahwa planet Jupiter membutuhkan waktu sekitar 12 tahun untuk mengorbit matahari atau lebih tepatnya 11,86 tahun. Disinilah dibentuk dua belas cabang bumi untuk menunjukkan tahun-tahun dalam siklus pergerakan planet Jupiter ini. Hingga saat ini dua belas cabang bumi digunakan untuk menentukan penanggalan tahun dalam siklus 60 tahun kalender china.
Komponen kedua adalah cabang bumi, dimana namanya ditentukan berdasarkan nama binatang pada lingkaran zodiac. Dengan tiap parameter ditentukan sebagai berikut:
| Tabel Dua Belas Cabang Bumi | |||
|---|---|---|---|
